Rabu, 26 Oktober 2011

PEMBAKUAN BAHASA (B.Indonesia)


PEMBAKUAN BAHASA

1. Pengertian Bahasa Baku dan Tidak Baku

            Pembakuan bahasa adalah proses pemilihan satu ragam bahasa untuk dijadikan ragam bahasa resmi kenegaraan maupun kedaerahan, serta usaha-usaha pembinaan dan pengembangannya, yang biasa dilakukan terus menerus tanpa henti. Sementara kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan.
            Kata tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah umum.

2. Fungsi Bahasa Baku
            Bahasa baku memiliki fungsi, antara lain :
  1. Fungsi Pemersatu
Adalah kesanggupan bahasa baku untuk menghilangkan perbedaan variasi dalam masyarakat dan membuat terciptanya kesatuan masyarakat tutur, dalam bentuk minimal, memperkecil adanya perbedaan variasi dialectal dan menyatukan masyarakat tutur yang berbeda dialeknya.
  1. Fungsi Kekhasan
Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
  1. Pembawa Kewibawaan
Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
  1. Kerangka Acuan
Bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknnya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
  1. Fugsi Pemisah
Maksudnya ragam baku dapat memisahkan atau membedakan penggunaan ragam bahasa untuk situasi yang formal dan yang tidak formal.
  1. Fungsi Harga Diri
Maksudnya pemakai ragam baku akan memiliki perasaan harga diri yang lebih tingi daripada yang tidak dapat menggunakannya, sebab ragam bahasa baku biasanya tidak dapat dipelajari dari lingkungan keluarga atau lingkungan hidup sehari-hari.

3. Ciri- Ciri Bahasa Baku
            Bahasa baku memiliki ciri antara lain :
ý  Tidak dipengaruhi bahasa daerah
ý  Tidak dipengaruhi bahasa asing
ý  Bukan menurupakan bahasa percakapan
ý  Pemakaian imbuhan secara eksplisit pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
ý  Tidak terkontaminasi, tidak rancu
ý  Tidak mengandung arti pleonasme
ý  Tidak mengandung hiperkorek

4. Pemilihan Ragam Baku
            Dasar atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan atau memilih sebuah ragam menjadi ragam bahasa baku, antara lain :
  1. Dasar otoritas, maksudnya penentuan bahasa baku atau tidak baku berdasar kewenangan orang yang dianggap ahli, atau pada kewenangan buku tata bahasa atau kamus.
  2. Dasar bahasa penulis-penulis terkenal, maksudnya bahasa dari para penulis terkenal sebaiknya digunakan untuk menjadi patokan bahasa yang baik.
  3. Dasar demokrasi, maksudnya menentukan bentuk bahasa yang baik dan tidak benar atau baku dan tidak baku harus menggunakan data statistik.
  4. Dasar logika, maksudnya penentuan baku dan tidak baku digunakan pemikiran logika, bisa diterima akal atau tidak.
  5. Dasar bahasa orang-orang yang dianggap terkemuka dalam masyarakat, maksudnya penentuan baku dan tidak baku suatu bentuk bahasa didasarkan pada bahasa orang-orang terkemuka.



5. Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Baku
Tidak Baku
abjad
abjat
adegan
adehan
aerob
aerobe
aerodinamika
aerodinamik
ahli
akhli
aksen
asen
aktual
aktuil
anarki
anrchi
anggota
anggauta
atmosfer
atmosfir
bazar
basar
cek
check
dialog
dialoh
formal
ormil
masyarakat
masarakat
pasien
pasen
prematur
premater
transportasi
tranportasi
vakum
vakem
zodiak
jodiak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar