Rabu, 26 Oktober 2011

penelitian Kuantitatif

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CINIRU KABUPATEN KUNINGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun sepanjang ada kehidupan manusia di dunia, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaaan dan peradaban manusia yang terus berkembang yang bertujuan bisa meningkatkan martabat dan derajat kemanusiaannya. Dalam dunia pendidikan seorang siswa dapat dikatakan berhasil dan sukses apabila dapat menyelesaikan suatu program pendidikan dengan tepat waktu dan memperoleh nilai atau prestasi yang memuaskan, serta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat.
Banyak siswa yang berasumsi bahwa pelajaran matematika yang diberikan di sekolah itu sangat sulit dan membosankan sehingga banyak siswa yang kurang tertarik dengan pelajaran matematika dan mereka mempunyai anggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit untuk dimengerti. Hal ini terjadi akibat dalam penyajian materinya bersifat monoton dan tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi.
            Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru instruktur untuk menyajikan  bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelopmpok/klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik[1].
Model pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah- masalah. Terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu STAD, JIGSAW, investigasi kelompok dan pendekatan struktural[2].
Dalam implementasi tipe investigasi kelompok adalah perencanaan kooperatif murid dalam melakukan penyelidikan terhadap topik yang telah diidentifikasikan. Anggota kelompok mengambil peran dalam menentukan apa yang akan mereka selidiki, siapa yang akan mengerjakan dan bagaimana mereka mempresentasikan hasil secara keseluruhan di depan kelas. Kelompok pada pembelajaran berbasis investigasi kelompok ini merupakan kelompok yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun kemampuannya. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Di dalam kelompok tersebut, setiap siswa dalam kelompok mengerjakan apa yang telah menjadi tugasnya dalam lembar kerja kegiatan secara mandiri yang telah disiapkan dan teman sekelompoknya bertanggungjawab untuk saling memberi kontribusi, saling tukar-menukar dan mengumpulkan ide. Setelah itu anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya dengan cara yang menarik.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini dilakukan karena beberapa alasan. Yaitu untuk menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran matematika, dan juga ingin mengetahui sejauh mana sikap seseorang terhadap matematika yang mempengaruhi daya serap terhadap materi.
Setelah peneliti menelusuri penelitian- penelitian dalam masalah yang sama, baik yang berkenaan dengan penggunaan metode investigasi kelompok maupun hasil belajar, ternyata ditemukan beberapa hasil penelitian sebagai berikut :
1.      Pengaruh penerapan metode team teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VII SMPIT Al multazam jalaksana kab. kuningan oleh sri hayati pada tahun 2010
2.      Pengaruh cooperative learning metode numbered head together terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar (studi eksperimen siswa kelas VIII SMP N I Kadugede- kuningan) oleh Neni Santosa tahun 2007.
Dari penelitian yang relevan menyatakan hasil penelitian tersebut tidak ada yang persis sama dengan masalah yang akan diteliti. Dengan demikian, penelitian tersebut dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian sebelumnya.
Setelah melakukan studi di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan, ternyata matematika adalah pelajaran yang tidak disenangi oleh siswa. Selain itu dalam proses pembelajarannya pun guru masih menggunakan pendekatan konvesional, belum pernah mencoba menggunakan metode pembelajaran investigasi kelompok dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti sampai sejauhmana pengaruh penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bentuk Aljabar kelas VIII di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif bagi pengaplikasian keilmuan yang penulis peroleh di Lembaga Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Kuningan.

B.     Identifikasi Masalah
a.    Wiayah penelitian
Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran.
b.   Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
c.       Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini adalah korelasional dan regresional.

C.    Pembatasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dibatasi pada masalah apakah metode investigasi kelompok dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Yang dimaksud metode pembelajaran investigasi kelompok merupakan metode pembelajaran dimana siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan subtopik maupun cara untuk pembelajaran secara investigasi dan metode ini menuntut para siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
Hasil belajar matematika dapat dilihat apabila tujuan- tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa, dan sebaliknya apabila sebagian besar siswa tidak dapat mencapai tujuan- tujuan dari pembelajaran berarti hasil pembelajaran tidak tercapai. Pada dasarnya hasil belajar Matematika siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kemampuan siswa dan kualitas mengajar guru atau keefektifan proses pengajaran. Jadi, hasil belajar siswa adalah perubahan- perubahan yang terjadi, baik dari kognitif, psikomotorik ataupun yang lainnya. Penulis membatasi hasil belajar adalah kemampuan mengerjakan soal- soal matematika tentang pokok bahasan Bentuk Aljabar.

D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dibatasi pengkajian/ penelitian yang tertulis dalam pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan pada : “Seberapa besar Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Investigasi Kelompok Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar  Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan”.

E.     Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari perumusan masalah di atas, maka dapat ditulis tujuan penelitian sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran investigasi kelompok dalam pokok bahasan Bentuk Aljabar di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan?
2.      Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bentuk Aljabar di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan?

F.     Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini ditujukan kepada tiga pihak yaitu siswa, peneliti/ guru, dan sekolah.
1.    Siswa
Pembelajaran dengan menggunakan metode investigasi kelompok dapat mengembangkan potensi diri siswa berdasarkan pengalaman belajar dengan teman- temannya. Metode pembelajaran investigasi kelompok dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2.    Peneliti/ Guru
Metode investigasi kelompok ini dapat membantu memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran didalam kelas dan juga dapat mengurangi beban peneliti/ guru. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan metode investigasi kelompok dapat menjadi sumber rujukan dan motivasi kepada peneliti/ guru untuk membuat inovasi agar proses pembelajaran lebih dipahami dan diikuti oleh siswa.
3.     Sekolah
Untuk sekolah, penelitian ini paling tidak dapat dijadikan masukan untuk mengoptimalkan penggunaan metode investigasi kelompok dalam kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.











BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A.    KERANGKA TEORI
1.       Metode Pembelajaran investigasi kelompok
            Secara bahasa metode berasal dari kata metha yang berarti balik atau belakang,dan hodos berarti melalui. Sedangkan dalam bahasa arab diartikan sebagai al-thariqah yang berarti jalan. Dengan demikian, metode berarti jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang di inginkan[3].
                        Investigasi merupakan upaya penelitian, penyelidikan, pencarian, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui/ membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian. Dalam pembelajaran Investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan  Pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan[4].
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pembelajaran investigasi kelompok merupakan metode pembelajaran dimana siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik/ sub topik maupun cara untuk pembelajaran secara investigasi dan metode ini menuntut para siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam arti bahwa metode pembelajaran investigasi kelompok itu metode yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informan) pelajaran yang akan di pelajari melalui bahan-bahan yang tersedia misalnya dari buku pelajaran, masyarakat, internet. Metode investigasi kelompok dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
                        Adapun langkah-langkah Metode Pembelajaran Investigasi kelompok menurut sharan dalam bukunya[5] membagi langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran investigasi kelompok meliputi 6 (enam) fase :
a.       Memilih topik
Siswa memilih sub topik khusus di dalam suatu daerah masalah umum yang biasa di tetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi tugas komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis.
b.      Perencanaan Kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang kosisten dengan subtopic yang telah dipilih pada tahap pertama.
c.       Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan didalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran haendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah, baru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan.
d.      Analisis dan Sintesis
Siswa menganalisis dan menyintesis informasi yang di peroleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipersentasikan kepada seluruh kelas.
e.       Persentasi
Beberapa atau sama kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas dengan tujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka memperoleh persefektif luas pada topik itu dan proses persentasi ini harus dikordinasikan oleh guru.
f.       Evaluasi
Dalam hal ini kelompok menengani aspek yang berbeda dari topik yang sama,siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individu atau kelompok.
Dari pemaparan diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam metode pembelajaran investigasi kelompok, murid bekerja dalam enam tahap.

2.      Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan, dan sebagainya oleh usaha, pikiran, akibat. Sedangkan belajar merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, akibat hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini hasil belajar matematika pada pokok bahasan Bentuk Aljabar.
Pengertian hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan pengalaman belajarnya[6] . Bloom dalam sudjana membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :
1.                   Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2.    Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap, yaitu penerimaan, jawaban, atau reaksi penilaian, organisasi dan internalisasi.
3.             Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, yaitu gerakan refleks, keterampilan membedakan secara visual, keterampilan dibidang fisik dan komunikasi.
Dari ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang optimal, seorang guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang efektif dan efisien, serta metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa agar situasi pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, dengan suasana yang tidak membosankan siswa.
            Pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar siswa adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Dari definisi yang telah dipaparkan, maka hasil belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi setelah pembelajaran dan memberikan sesuatu yang baru bagi seseorang.

B.     Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada  orang itu. Perubahan ini dapat terjadi pada tingkat kemampuan, keterampilan, ataupun sikap. Thorndike dalam bukunya[7]  belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
Dalam proses belajar mengajar guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar siswa dapat secara aktif mengkontruksi pengetahuan dalam pembelajaran. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar terjadi proses belajar yang benar oleh siswa. Hal ini diperlukan suatu rangsangan dengan cara penyajian mengajar guru yang menarik
 Mengajar adalah prilaku yang universal, artinya semua orang dapat melakukannya. Namun belum tentu semua orang bisa mengajar dengan menyajikan materi yang mudah dipahami dan dianggap mudah bagi siswa. Hal ini bergantung terhadap inovatif dan variatif cara mengajar yang berbeda  agar tercapainya tujuan.
Tercapainya tujuan proses belajar mengajar salah satunya adalah penggunaan metode secara tepat. Artinya metode yang digunakan sesua dengan situasi dan kondisi pengajaran. Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri prasetya[8] di dalam penggunaan metode ada syarat-syarat yang harus diperhatikan yaitu :
1.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motivas, minat, atau gairah belajar siswa
2.      Metode mengajar yang dipergunakan harus menjamin perkembangan kegiatan siswa.
3.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karyanya.
4.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara  memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mentiadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
7.      Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan siap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun penggunaan metode yang baik yang diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika sehingga dapat mencapai tujuan yag diharapkan. Salah satu metode yang dapat di terapkan adalah metode pembelajaran investigasi kelompok.
Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh, dikuasai atau merupakan hasil proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui proses belajar dan dipengaruhi oleh faktor yang bersifat internal atau eksternal. Perubahan yang terjadi biasanya dapat dilihat dengan bertambah baiknya atau meningkatnya kemampuan yang dicapai seseorang.
Para ahli memberi istilah hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindak belajar dan tindak mengajar.[9]. Dari segi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar dan dari segi siswa,hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Dimana ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bentuk Aljabar di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan yang berarti dalam penelitian ini memiliki dua jenis variabel. Penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok merupakan variabel bebas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bentuk Aljabar merupakan variabel terikat. Adapun skema dari variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
X
Y
 

                                                                      
Keterangan :
X           = Penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok
Y           = Hasil belajar siswa
              = Pengaruh

C.    Penelitian Yang Relevan
 Berdasarkan penelusuran terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang masalahnya terdapat kaitan dengan yang akan diteliti, ditemukan beberapa hasil penelitian sebagai berikut :
1)      Pengaruh penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok terhadap hasil belajar siswa
2)      Pengaruh Penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok terhadap peningkatan hasil belajar siswa
Dari dua buah laporan hasil penelitian diatas secara umum dapat dikatakan ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti yakni berkaitan dengan metode pembelajaran investigasi dan peningkatan hasil belajar siswa. Akan tetapi secara khusus dari sejumlah hasil penelitian tidak ada satupun yang persis permasalahannya dengan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, oleh karena itu, penelitian yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2011 dengan judul : “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Investigasi Kelompok Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar” layak dilakukan.

D.    Hipotesis Penelitian
Menurut Ronny Kountur[10], bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut.
Berdasarkan kajian dan kerangka berpikir di atas, maka penulis mengambil kesimpulan sementara sebagai berikut :
Terdapat pengaruh yang baik penggunaan metode pembelajaran investigasi kelompok  terhadap peningkatan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan Bentuk Aljabar”.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis untuk taraf signifikan 0,05 atau a = 5% jika thitung > ttabel, Ho ditolak dan Ha diterima. Jika thitung < ttabel, Ho diterima dan Ha ditolak.

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Sasaran, Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ciniru. Jumlah siswa seluruhnya adalah 920 siswa yang tersebar di kelas VII sebanyak 320 siswa, kelas VIII sebanyak 285 siswa dan kelas IX sebanyak 315 siswa.
Adapun alasan mengapa penelitian diambil di SMP Negeri 1 Ciniru dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya peneliti sehingga penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ciniru yang jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti dan tidak menghabiskan biaya yang cukup besar sehingga peneliti bisa lebih efektif dan cepat dalam mencari dan memperioleh data.

B.     Metode Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas, yakni penggunaan metode investigasi kelompok dan variabel terikat, yakni peningkatan hasil belajar matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen, dimana peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran pada kelas yang akan diteliti. Adapun langkah- langkah penelitiannya adalah sebagai berikut :
a)      Persiapan administrasi dan perizinan
b)      Melakukan studi pendahuluan, yaitu melakukan studi pustaka dan empirik. Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji berbagai buku dan literature lainnya yang relevan dengan penelitian untuk dijadikan sumber rujukan, serta menilai instrument penelitian, kisi- kisi instrument.
c)      Mengembangkan kisi- kisi instrument.
d)     Menyusun instrument, instrument mengaju pada materi pembelajaran yang akan diajarkan.
e)      Memilih kelas untuk melakukan uji coba instrument penelitian dan melaksanakan uji coba instrument.
f)       Menganalisa data hasil uji coba instrument berupa validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda instrument penelitian.
g)      Melakukan pre test pada kelas eksperimen.
h)      Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas eksperimen dengan menggunakan metode investigasi kelompok.

C.    Populasi dan Teknik Pengambilan Sample
1)         Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik sesuatu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas[11]. Berdasarkan pengertian tersebut berarti populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan.
2)         Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII D. Dalam penentuan sampel penulis menggunakan cluster random sampling, yang menjadi cluster random sampling adalah VIII D. Kelas VIII D dijadikan sebagai kelas eksperimen yaitu dalam proses pembelajarannya menggunakan metode investigasi kelompok.

D.    Instrument Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan metode pembelajaran investigasi kelompok, maka diperlukan instrument yang dapat mengukur peningkatan hasil belajar matematika siswa, baik berupa soal maupun instrument lainnya yang dapat memberikan informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis menggunakan instrument tes dan angket untuk tercapainya tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini.
E.     Tes diberikan sebagai pretest dan posttest untuk kelas eksperimen. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen. Pretest diberikan pada awal pertemuan pokok bahasan, sedangkan posttest dilakukan setelah materi pokok bahasan selesai. Posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbeedaan yag signifikan mengenai hasil belajar matematika siswa setelah diberi perlakuan. Tes terdiri dari ……. Butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban, sedangkan angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yang dikembangkan berdasarkan teori – teori yang digunakan.
F.      Butir pernyataan dalam angket dikembangkan berdasarkan kisi – kisi yang disusun oleh penulis. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah……………………buah item pernyataan dan terdiri dari ……buah pilihan yaitu SS…………………………angket yang diberikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa, terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran investigasi kelompok dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

G.    Teknik Pengumpulan Data
a.      Observasi
Teknik observasi dilakukan dengan mengandalkan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di SMP Negeri 1 Ciniru Kuningan.
b.      Tes
Teknik tes adalah instrument yang dikembangkan dalam menilai hasil belajar matematika siswa kelas VIII D dengan menggunakan metode investigasi kelompok.
c.       Angket
Angket yang digunakan oleh peneliti adalah agket tertutup.

H.    Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1). Uji Normalitas
      Uji Normalitas digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan chi kuadrat ( chi square ), yaitu :
Keterangan :
= chi- kuadrat
0 = frekuensi observasi
h = frekuensi harapan
dikatakan normal, jika hitung ≤ tabel.
2). Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel yang diambil dari variansi yang sama. Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan rumus :
Dimana :
 = varians terbesar
 = varians terkecil
      Adapun kriteria pengujian yang dilakukan adalah :
Jika F hitung > Ftabel , berarti tidak homogen
Jika F hitung < Ftabel , berarti homogen.
3). Analisis Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai besarnya pengaruh penggunaan metode investigasi kelompok terhadap peningkatan hasil belajar siswa, maka digunakan analisis regresi dengan beberapa cara yang harus ditempuh, yaitu :
a)      Uji Kelinieran Regresi, yaitu untuk mengetahui persamaan regresi yang sudah didapat apakah linier atau tidak. Uji kelinieran regresi yang digunakan adalah :
b)      Persamaan Regresi, yaitu garis yang menyatakan hubungan antara variabel- variabel yang diteliti. Dengan rumus :
Ỹ = a + bx
Keterangan :
Ỹ = variabel kriterium
X = variabel predictor
a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi linier
        untuk mencari rumus a dan b digunakan rumus :
c)      Koefisien Relasi, yaitu angka yang menyatakan eratnya hubungan antara variabel- variabel. Rumusnya adalah : (LP3ES, 1993 : 376)
d)     Uji Hipotesis, menggunakan rumus :
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
Jika thitung ≥ ttabel , maka tolak Ho artinya signifikan.
Jika thitung ≤ ttabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan.
e)      Besarnya pengaruh, menggunakan rumus :
Keterangan :
KP : koefisien Determinasi
R    : nilai koefisien korelasi

I.       Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0          = Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Metode Pembelajaran Investigasi  dengan peningkatan hasl belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ciniru.
Ha       = Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Metode Pembelajaran Investigasi  dengan peningkatan hasl belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ciniru.
Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis adalah H0 ditolak dan Ha diterima.



[1] H. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar . Bandung: Pustaka Setia. 2005. Hal : 52
[2] Trianto. Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.2007. Hal :49

[3] Abuddin Nata. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009. Hal : 176
[5] Trianto. Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.2007. Hal :49


[6]Nana Sudjana. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Agresindo.1989.
Hal : 22

[7] (Asri budiningsih,2005: 21)
[8] Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya . Strategi Belajar Mengajar . Bandung: Pustaka Setia.2005. Hal : 53

[9] Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.1994. Hal : 3

[10] Kountur, Ronny. Metode Penelitian: untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta: PPM. 2005. Hal : 93

[11] Sudjana, Nana. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Agresindo. 1989. Hal :161


Tidak ada komentar:

Posting Komentar